Jurnal Lensa

KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunian-Nya, sehingga penyusunan peper ini yang berjudul “KOEFISIEN KEKENTALAN ZAT CAIR” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Paper ini dibuat untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar di Jurusan Teknik Informatika, Institut Sains dan Teknologi TD. Pardede, Medan.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Paper ini masih ada banyak kekurangan karena itu penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan Jurnal ini.
            Akhir kata penulis mengucapkan Terima kasih, dan semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi Pembaca.










                                                                                    Medan,        Oktober 2018


                                                                                 Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
DATA ASLI................................................................................................ 1
BAB I
A.    Pendahuluan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Lensa.............................................................................. 4
B.     Jenis-Jenis Lensa.............................................................................. 4
C.     Kekuatan Lensa................................................................................ 20
D.    Lensa Sederhana.............................................................................. 21
E.     Data.................................................................................................. 22
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan....................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA








I.                   DATA ASLI
II.                JUDUL PERCOBAAN : LENSA
III.             TUJUAN PERCOBAAN :
a.       Menentukan Jarak Fokus Lensa
b.      Mengenal Abreasi (cacat bayangan)
c.       Mengurangi Aberasi dengan Diafragma
IV.             ALAT-ALAT :
a.       Bangku Optik
b.      Jepitan Lensa
c.       Lensa Positif dan Negatif
d.      Lampu Pijar
e.       Layar
f.       Diafragma










BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Lensa atau sering disebut kanta adalah sebuah alat untuk mengumpulkan atau menyebarkan cahaya, biasanya dibentuk dari sepotong gelas yang dibentuk. Alat sejenis digunakan dengan jenis lain dari radiasi elektro magnetik juga disebut lensa, misalnya, sebuah lensa gelombang mikro dapat dibuat dari "paraffin wax".
Lensa paling awal tercatat di Yunani Kuno, dengan sandiwara Aristophanes The Clouds (424 SM) menyebutkan sebuah gelas pembakar (sebuah lensa cembung digunakan untuk memfokuskan cahaya matahari untuk menciptakan api).
 Tulisan Pliny the Elder (23-79) juga menunjukan bahwa gelas-pembakar juga dikenal Kekaisaran Roma, dan disebut juga apa yang kemungkinan adalah sebuah penggunaan pertama dari lensa pembetulNero juga diketahui menonton gladiator melalui sebuah emerald berbentuk cekung (kemungkinan untuk memperbaiki myopia).
Seneca the Younger (3 SM - 65) menjelaskan efek pembesaran dari sebuah gelas bulat yang diisi oleh air. Matematikawan muslim berkebangsaan Arab Alhazen (Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham), (965-1038) menulis teori optikal pertama dan utama yang menjelaskan bahwa lensa di mata manusia membentuk sebuah gambar di retina. Penyebaran penggunaan lensa tidak terjadi sampai penemuan kaca mata, mungkin di Italia pada 1280-an.
Lensa adalah benda bening yang tembus cahaya dengan bentuk permukaannnya merupakan garis sferis. Garis hubung antara pusat lengkungan kedua permukaan disebut sumbu utama. Bayangan yang dibuat oleh permukaan pertama merupakan benda untuk permukaan kedua. Permukaan kedua akan membuat bayangan akhir. Lensa dibedakan menjadi dua macam, lensa tebal dan lensa tipis.
Lensa dipelajari karena sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Lensa dapat membantu kita beraktifitas maupun dengan pekerjaan yang terutama berhubunngan dengan optik. Contoh sederhana dan mudah dari aplikasi lensa ialah pada kaca mata. Selain kaca mata, alat optik lain yang tak luput dari penerapan lensa yaitu mikroskop, teropong, lup, dan banyak lagi yang lain.
Pada percobaan menggunakan lensa kali ini, diantara benda dan layar ditempatkan sebuah lensa cembung. Bila benda tersebut digeser-geserkan sepanjang garis pisah benda dengan layar, maka akan terdapat dua kedudukan lensa yang memberikan bayangan yang jelas pada layar. Bayangan yang satu diperbesar, sedangkan yang lain diperkecil. Pada lensa cembung, layar digeser-geser sehingga didapatkan bayangan dari benda setelah melewati lensa cembung. Bila kemudian ditempatkan sebuah lensa cekung diantara lensa cembung dan layar, maka bayangan lensa cembung akan menjadi benda lagi bagi lensa cekung. Bayangan oleh lensa cekung dapat ditangkap lagi pada layar dengan menggeser-geser kedudukan layar tersebut.









 BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Lensa
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidang lengkung. Dua bidang lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindris maupun bola. Lensa silindris bersifat memusatkan cahaya dari sumber titik yang jauh pada suatu garis, sedangkan lensa yang berbentuk bola yang melengkung ke segala arah memusatkan cahaya dari sumber yang jauh pada suatu titik.
Lensa merupakan benda bening yang dibatasi oleh dua buah bidanglengkung. Dua buah lengkung yang membatasi lensa berbentuk silindrismaupun bola. Ada dua jenis lensa yaitu lensa cembung dan lensa cekung. Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari pada bagian tepinya. Sinar sinar bias lensa cembung bersifat mengumpulkan (konvergen). Sedangkan lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripa bagian tepinya. Sinar-sinar bias lensa cekung bersifat memancar (divergen).Penelitian sebelumnya tentang lensa cekung dan lensa cembungdilakukan oleh Diana Rolis pada tahun 2012. Penelitian tersebut bertujuan untuk menentukan fokus lensa cembung dan lensa cekung. Hasil penelitianyang dilakukan menunjukkan bahwa jarak antara lensa cekung dan lensa cembung pada percobaan bayangan lensa cekung yaitu semakin jauh jarak benda maka hasil bayangan yang terbentuk akan semakin kecil.

B.     Jenis-Jenis lensa
1.      Lensa Cembung
Lensa Cembung adalah lensa yang bagian tengah lebih tebal daripada bagian tepinya. Sinar-sinar bias lensa cembung bersifat mengumpul (konvergen). lensa cembung digolongkan menjadi :
a.       cembung rangkap (bikonveks).
b.      cembung datar (plan-konveks).
c.       cembung-cekung (konkaf-konvek).
Description: E:\screenshot-1-1.jpg
a.      Sinar Istimewa Lensa cembung
Berbeda dengan cermin cembung, sinar-sinar istimewa yang ada di lensa cembung, penjelasannya:
Description: E:\screenshot-1-2.jpg
Pada gambar di atas adalah sinar istimewa pada lensa cembung:
·         Gambar a. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1) di belakang lensa.
·         Gambar b. Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
·         Gambar c. Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) diteruskan, tidak dibiaskan.
b.      Sifat Lensa Cembung
Di lensa cembung sinar bisa datang dari dua arah sehingga terdapat 2 titik fokus. Kita sepakat bagian lensa cembung depan sebagai tempat datang sinar dan bagian lensa belakang tempat sinar dibiaskan.
Bila 3 sinar datang sejajar dikenakan di lensa cembung, berkas sinar-sinar tersebut dibiaskan oleh lensa dan berpotongan atau menuju di sebuah titik. Titik fokus yang berada di depan lensa cembung disebut titik fokus maya. Dan titik fokus yang terletak di belakang lensa cembung disebut titik fokus sejati.
Description: E:\screenshot-1-3.jpg
1.      Pada lensa cembung, sinar bisa datang dari dua arah sehingga sehingga lensa cembung memiliki 2 titik fokus. Lensa cembung bagian depan adalah tempat datangnya sinar dan lensa cembung bagian belakang adalah tempat sinar dibiarkan.
2.      Bila 3 sinar datang sejajar dan diarahkan ke lensa cembung, maka berkas sinar tersebut akan dibiaskan oleh lensa dan berpotongan atau menuju sebuah titik. Titik fokus yang berada pada bagian depan lensa cembung disebut dengan titik fokus maya atau fokus pasif (F2) dan titik fokus pada bagian belakang lensa cembung disebut dengan titik fokus sejati atau fokus aktif (F1).
3.      Lensa cembung bersifat konvergen (mengumpulkan). Karena sinar yang datang melewati lensa cembung selalu dibiaskan menuju ke satu titik atau mengumpulkan cahaya maka lensa cembung disebut dengan lensa konvergen (mengumpulkan).
4.      Jarak fokus lensa cembung selalu positif karena tempat berpotongan atau tujuan sinar bias selalu terletak di bagian belakang lensa cembung sehingga fokus lensa cembung adalah fokus sejati.
5.      Besar pembiasan cahaya pada lensa cembung dipengaruhi oleh indeks bias bahan lensa dan lengkung permukaan lensa. Sedangkan indeks bias sendiri tergantung pada cepat rambat cahaya dalam lensa tersebut.
6.      Lensa cembung yang tebal akan menghasilkan bias cahaya lebih besar dari pada lensa cembung yang tipis. Selain itu, lensa cembung yang tebal juga akan menghasilkan panjang fokus lensa yang lebih pendek dari pada lensa cembung yang tipis.

c.       Sifat Bayangan Lensa Cembung
1.      Benda teretak diantara O dan F
Description: sifat bayangan
A′B′ = bayangan maya di depan lensa (no. ruang bayangan = 4)
F1 = fokus di belakang lensa
F2 = fokus di depan lensaSifat bayangan: maya, tegak, diperbesar

2.      Benda terletak di antara F2 dan 2F2
Description: pembentukan bayangan
Bayangan A′B′ bersifat: nyata, terbalik, diperbesar

3.      Benda di antara F2 sampai dengan
Description: bayangan lensa cembung
Bayangan A′B′, bersifat: nyata, terbalik, diperkecil. Dari ketiga lukisan tersebut: Jika benda terletak di antara O dan F, sifat bayangan maya, tegak, diperbesa.
Jika benda terletak di antara F dan 2F sifat bayangan nyata, terbalik, diperbesar.
Jika s = f bayangan tegak, maya, di tak hingga
Jika s = 2 f, bayangan terbalik, nyata, sama besar
Jika s > 2f, bayangan nyata, terbalik, diperkecil
Bayangan diperbesar |s′| > s, bayangan diperkecil jika |s′| < s. (Keterangan: |–5| = 5 atau |5| = 5)
4.      Benda terletak di fokus di (F)
Description: benda lensa cembung
Benda terletak di fokus di (F)Benda di fokus (s = f), bayangan yang mudah diamati adalah: maya, tegak, diperbesar.



5.      Benda terletak di 2 F (s = 2f)
Description: sifat lensa cembung
Benda terletak di 2 F (s = 2f)Bayangan nyata, terbalik, sama besar Benda di 2F2, bayangan 2F1 bersifat : nyata terbalik sama besar.
d.      Rumus Lensa Cembung
Berikut ini rumus untuk mencari fokus lensa cembung:
Description: rumus lensa cembung
nu adalah indeks bias udara atau air R1 dan R2 adalah kelengkungan dari lensa cembung
Untuk rumus mencari jarak bayangan pada lensa cembung
1/f = 1/s +1/s’
Keterangan:
f = fokus lensa cembung
s = jarak benda
s’ = jarak bayangan
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
Perbesaran pada lensa cembung (M)
M=S’/S  atau  M=h’/h atau bisa dengan rumus M = f/ (s-f)
e.       Manfaat dan Penggunaan Lensa Cembung
Orang yang sudah tidak bisa membaca dalam jarak baca normal yaitu 25 cm, agar bisa membaca dalam jarak 25 cm dibantu dengan kacamata lensa cembung (rabun jauh / miopi). Para astronom menggunakan teropong dari dua lensa cembung untuk mengamati benda langit, agar terlihat lebih jelas dan dekat.
Para ahli biologi, pekerja laboratorium menggunakan mikroskop untuk mengamati bakteri, dll. Digunakan pada lup atau kaca pembesar, misalnya tukang jam yang mengamati komponen jam yang ukurannya kecil.
Masih banyak manfaat dan penggunaan lensa cembung dalam kehidupan sehari-hari, misalnya periskop, slide proyektor, episkop, proyektor bioskop dan lainnya.
2.      Lensa Cekung
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis ketimbang bagian tepinya yang lebih tebal. Lensa cekung biasanya berbentuk lingkaran, walaupun ada juga lensa cekung yang tidak berupa lingkaran. Lensa cekung seperti lensa cembung, umumnya terbuat dari kaca atau plastik sehingga lensa mempunyai indeks bisa lebih besar ketimbang indeks bias udara.
Lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada begian tepinya. Sinar-sinar bias lensa cekung bersifat memancar (divergen). lensa cekung digolongkan menjadi :
a.       cekung rangkap (bikonkaf).
b.      cekung datar (plan-konkaf).
c.       cekung-cembung (konveks-konkaf).
Lensa cekung  memiliki bidang batas berbentuk datar maupun cekung pada kedua sisinya. Lensa cekung bersifat menyebarkan cahaya sehingga disebut lensa divergen. Ciri-ciri lensa cekung dapat dilihat dari bentuknya, lensa cekung mempunyai ciri-ciri bagian tepi tebal, bagian tengahnya tipis.
Lensa cekung juga memiliki dua titik fokus : titik fokus aktif  F1 terletak di depan lensa dan titik fokus pasif F2  terletak di belakang lensa. Karena fokus aktif lensa cekung F1 terletak di depan lensa maka fokus aktif lensa cekung adalah fokus maya, dan jarak fokus lensa cekung f selalu bertanda negatif. Oleh karena itu, lensa cekung disebut lensa negatif.
Bagian-bagian lensa cekung seperti lensa cembung, tetapi kedudukan titik fokusnya terbalik. Oleh karena itu, titik fokusnya adalah titik maya. Akibatnya, jarak fokus selalu diberi tanda negatif (-).
Lensa cekung mempunyai sifat menyebarkan cahaya sehingga disebut sebagai lensa divergen.
Description: ciri lensa cekung
Cahaya yang melalui lensa cekung dibelokkan ke arah tepi lensa atau menjauhi sumbu lensa. Sinar datang sejajar dikenakan pada lensa cekung, sinar-sinar akan menyebar seolah berasal dari satu titik yaitu Titik Fokus. Titik fokus lensa cekung terletak di sisi yang sama dengan sinar yang datang sehingga titik fokus lensa cekung mempunyai sifat maya atau semu dan memiliki nilai negatif.
a.      Jenis-jenis Lensa Cekung
Description: jenis lensa cekung
Ada 3 jenis lensa cekung seperti yang terlihat pada gambar diatas, yaitu cekung ganda, cekung datar, dan meniskus cekung.
Bentuk lensa cekung, diantaranya:
1.      Bikonkaf atau cekung – cekung
2.      Plankonkaf atau cekung – datar
3.      Konveks – konkaf atau cekung – cembung

b.      Sinar Istimewa Lensa Cekung
Description: sinar istimewa lensa cekung
Sinar-sinar istimewa yang ada di lensa cekung seperti gambar diatas, penjelasannya:
Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus (di depan lensa).
Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus lensa pertama (F1) akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) tidak dibiaskan.
c.       Sifat Lensa Cekung
Seperti yang disinggung diatas bahwa lensa cekung memiliki menyebarkan cahaya atau lensa divergen. Karena sinar yang datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menyebar seakan-akan berasal dari satu titik.
Description: pembiasan lensa cekung
Lensa cekung mempunyai 2 titik fokus. Titik fokus aktif (F1) berada di depan lensa dan titik fokus pasif F2 berada di belakang lensa. Karena fokus aktif lensa cekung (F1) terletak di depan lensa maka fokus aktif lensa cekung ialah Fokus Maya dan jarak fokus lensa cekung (F) selalu mempunyai tanda Negatif. Maka dari itu lensa cekung disebut lensa negatif.
d.      Sifat Bayangan (Pembentukan Bayangan Lensa Cekung)
1.      Benda terletak lebih jauh dari titik pusat kelengkungan lensa ( 2F1 )
Description: sifat bayangan
Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, diperkecil, dan terletak di antara O dan F1
2.      Benda terletak di antara titik pusat kelengkungan lensa (2F1 ) dan titik fokus lensa (F1)
Description: pembentukan bayangan
Bayangan yang terbentuk bersifat bersifat maya, tegak, diperkecil dan terletak di antara F1 dan O
3.      Benda terletak di antara titik fokus (F1)  dan O
Description: bayangan lensa cekung
Bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, diperkecil, dan terletak di antara F1 dan O
Rumus Lensa Cekung
Seperti pada lensa cembung, pada lensa cekung berlaku rumus:
Description: rumus lensa cekung
Keterangan:
s′ = jarak bayangan
s′ = (+) positif, bayangan nyata
s′ = (-) negatif, bayangan maya
s = jarak benda
f = jarak titik api, bernilai negatif
Perbesaran (m), rumusnya:
Description: perbesaran lensa cekung
Keterangan:
h′ = (–) negatif, bayangan terbalik
h′ = (+) positif, bayangan tegak
m = (+) positif, bayangan tegak
m = (–) negatif, bayangan terbalik
4.      Sifat – sifat bayangan :
Maya ( s’ bertanda “-” )
Terletak di depan  lensa (s’ bertanda “-” )
Diperkecil ( M = 0,4 kali )
e.       Manfaat dan Penggunaan Lensa Cekung
Penggunaan lensa cekung sering dijumpai pada orang-orang dengan miopi atau rabuh jauh, memanfaatkan lensa cekung sebagai kacamata sehingga orang yang menderita miopi bisa melihat benda-benda seperti mata normal. Selain itu, saat teropong bumi menggunakan lensa pembalik, teropongnya terlalu panjang. Nah agar okuler teropong bumi pendek, maka digunakanlah lensa pembalik yaitu lensa cekung.
3.      Lensa meniskus
Lensa meniskus (enmeniscus lensophthalmic lens) atau lensa cembung cekung, dapat berupa lensa positif atau negatif yang bergantung pada radius speris kedua bidang antarmuka. Pada nilai radius speris yang sama besar, sinar yang merambat tidak akan dibiaskan. Lensa meniskus positif akan membiaskan sinar seperti lensa cembung, lensa ini mempunyai bidang antarmuka cembung dengan radius speris yang lebih kecil. Sebaliknya lensa meniskus negatif mempunyai bidang antarmuka cekung dengan radius speris yang lebih kecil.

4.      Lensa tipis
Lensa tipis (enthin lens) adalah sebuah lensa dengan ketebalan yang sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai jarak fokusnya.

5.      Lensa asperis
Lensa asperis (enaspheric lensasphere) yang mempunyai bidang antarmuka dengan kelengkungan bidang yang bukan merupakan bidang permukaan bola. Sebuah lensa asperis dapat mengurangi aberasi speris atau aberasi optis lainnya, atau menggantikan kinerja beberapa jajaran lensa.
Sebuah lensa cembung asperis.
a.       Penampang lensa Fresnel
b.      Penampang lensa plano konveks dengan daya yang sama
Description: http://lensa.pengertian.web.id/_sepakbola/_baca_image.php?td=21&kodegb=220px-Pfeilhhe.png lensa cembung asperis.

6.      Lensa aksikon
Lensa aksikon (enaxicon lens) adalah lensa dengan bidang antarmuka berbentuk kerucut. Lensa aksikon akan memproyeksikan sebuah titik menjadi garis sepanjang sumbu optis, dan mengubah sinar laser menjadi bentuk cincin.[2] Lensa ini dapat dipergunakan untuk mengubah sorot Gauss menjadi seperti sorot Bessel dengan efek difraksi yang sangat kecil.[3][4]

7.      Lensa Fresnel
Lensa Fresnel adalah sebuah lensa yang dikembangkan oleh seorang fisikawan berkebangsaan Perancis, Augustin Jean Fresnel untuk aplikasi pada mercusuar. Konstruksi lensa didesain dengan panjang fokus yang pendek, jarak fokus tak terhingga dan tebal lensa yang sangat tipis jika dibandingkan dengan lensa konvensional, agar dapat melewatkan lebih banyak cahaya sehingga lampu mercusuar dapat terlihat dari jarak yang lebih jauh.
Description: http://lensa.pengertian.web.id/_sepakbola/_baca_image.php?td=21&kodegb=220px-Fresnel_lens.png
1: Penampang lensa Fresnel
2: Penampang lensa plano konveks dengan daya yang sama

Menurut Smithsonian, lensa Fresnel yang pertama digunakan pada tahun 1823 pada mercusuar Cordouan di tanjung muara Gironde, sinar cahaya yang dipancarkan mampu terlihat dari jarak 20 mil (32 km). Seorang fisikawan SkotlandiaSir David Brewster, memperkenalkan lensa ini untuk digunakan pada seluruh mercusuar di daratan Inggris.
Sebelum lensa Fresnel ditemukan, ide untuk membuat lensa yang lebih tipis dan ringan yang tersusun dari beberapa bagian terpisah dalam sebuah bingkai, sering disebut sebagai ide dari Georges Louis Leclerc dan Comte de Buffon.Fresnel menyempurnakan penyusunan lensa-lensa konsentrik tersebut berdasarkan perhitungan zona Fresnel.
Lensa Fresnel terbagi menjadi 6 kategori berdasarkan panjang fokusnya. Kategori yang pertama merupakan lensa yang terbesar dengan panjang fokus 920 mm (36 inci). Kategori yang terakhir dengan lensa terkecil mempunyai panjang fokus 150 mm (5,9 inci). Pengembangan lensa Fresnel lebih lanjut menambahkan dua kategori lensa yang baru yaitu lensa Fresnel mesoradial dan hyper radial.

8.      Lensa fotokromik
Lensa fotokromik (enphotochromic lens) adalah lensa yang menjadi gelap saat terpajan (terpapar) sinar ultraviolet. Lensa perlahan kembali menjadi jernih seiring sirnanya pajanan sinar UV tersebut.

9.      Lensa silindris
Lensa silindris adalah sebuah lensa yang membiaskan sinar cahaya yang merambat melalui mediumnya hingga terfokus pada sebuah garis, bukan pada sebuah titik seperti pada umumnya lensa cembung.

Lensa komposit adalah jajaran beberapa lensa yang disusun sedemikian rupa untuk memberikan efek sinar cahaya tertentu. Lensa komposit dapat terdiri dari dua buah lensa tunggal atau lebih.


Lensa doublet adalah sebuah istilah yang digunakan pada bidang optika untuk menjelaskan sebuah lensa komposit yang terdiri dari dua buah lensa sederhana dengan berbagai macam kombinasinya. Lensa doublet yang paling umum adalah lensa doublet akromatikayang dapat meredam aberasi kromatika dengan sangat optimal.
Description: http://lensa.pengertian.web.id/_sepakbola/_baca_image.php?td=21&kodegb=220px-Achromat_doublet_en.png
Sebuah lensa doublet akromatika

Lensa Barlow adalah sebuah lensa komposit yang ditemukan oleh seorang insinyur berkebangsaan Inggris bernama Peter Barlow yang digunakan untuk meningkatkan bukaan suatu sistem optika. Lensa Barlow biasa diletakkan persis sebelum jendela bidik (enviewfinder) untuk meningkatkan jarak fokus jendela bidik. Description: http://lensa.pengertian.web.id/_sepakbola/_baca_image.php?td=21&kodegb=220px-Barlow_lens.png
Sorot cahaya tanpa (merah) dan dengan (hijau) lensa Barlow
Lensa Cooke triplet adalah lensa komposit yang dipatenkan oleh Dennis Taylor, seorang insinyur yang bekerja pada perusahaanCooke of York pada tahun 1893. Lensa Cooke triplet adalah lensa komposit pertama yang berhasil meminimumkan aberasi optis.
Description: http://lensa.pengertian.web.id/_sepakbola/_baca_image.php?td=21&kodegb=220px-Taylor-Cooke_Triplet.pngLensa Cooke triplet
Lensa Dialyt adalah sebuah lensa komposit yang terdiri dari empat buah lensa tunggal yang didesain untuk meredam berbagai macamaberasi optis. Sebuah lensa komposit serupa dikembangkan oleh Taylor Hobson dari desain lensa Cooke triplet dan kemudian disebutlensa Aviar. Sedangkan lensa Celor adalah desain lensa Dialyt yang telah mengalami penyempurnaan.

C.    Kekuatan Lensa
Satu diantara kita pasti memiliki teman yang menggunakan kaca mata? Kekuatan lensa merupakan penerapan konsep dalam menentukan ukuran kacamata. Kekuatan lensa atau daya lensa diberi simbol P (Power), menyatakan kemampuan suatu lensa dalam mengumpulkan sinar (lensa cembung) atau menyebarkan sinar (lensa cekung). Kekuatan lensa berbanding terbalik dengan jarak fokus f dan dinyatakan secara matematis dengan persamaan:
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwsPpLFy9pNVKHoy_xCvijWmrI6d0y9-TdAjQJRlBsN0paXsXjIet5JCV2OHBoT9b0rspW_pYdE5oEtvuZ_-8M-C2Xbry7taSW5imJONeSD6YcAXQGdNp-OsVURMFWctsaOag_10WrwyE/s200/rumus+daya.png
Keterangan:
P =       Kekuatan lensa (dioptri)
F =       Jarak fokus lensa


D.    Lensa Sederhana
Lensa sederhana (ensimple lenssinglet lens) atau sering disebut lensa saja adalah sebuah lensa tunggal speris.
Lensa sederhana dibedakan berdasarkan kelengkungan kedua bidang antarmukanya. Sebuah lensa cembung(enbiconvex lens) mempunyai dua bidang antarmuka yang cembung, lensa dengan dua bidang cekung disebutlensa cekung (enbiconcave lens). Jika salah satu bidang antarmuka datar (mempunyai radius yang tak berhingga), maka lensa tersebut disebut lensa plano cembung atau lensa plano cekungLensa cembung cekung mempunyai satu bidang antarmuka cekung dan satu bidang antarmuka cembung, juga sering disebutlensa meniskus (enmeniscus lens).
Lensa sederhana sangat rentan terhadap aberasi kromatik dan aberasi optis lainnya.
1 - Symmetrical double convex lens.              5 - Symmetrical biconcave lens.
2 - Asymmetrical double-convex lens 6 - Asymmetrical biconcave lens.
3 - Plano- convex lens.                                    7 - Plano-concave lens.
4 - Positive meniscus lens.                              8 - Negative meniscus lens.





E.     Data
1.      Menentukan jarak focus lensa (+)
No.
L (cm)
s (cm)
s1 (cm)
t (cm)
1.
18 cm
43 cm
25 cm
2,5 cm
2.
16 cm
47 cm
31 cm
3,5 cm
3.
15,5 cm
51,5 cm
36 cm
4 cm
4.
15 cm
52,5 cm
37,5 cm
4,5 cm
5.
14,5 cm
56,5 cm
41,5 cm
5 cm
6.
14 cm
60,5 cm
46,5 cm
5,5 cm

2.      Menentukan jarak focus lensa (-)
No.
L (cm)
s (cm)
s1 (cm)
t (cm)
a (cm)
1.
10 cm
49,5 cm
39,5 cm
1 cm
14 cm
2.
7,5 cm
49,5 cm
42,5 cm
0,5 cm
25,5 cm
3.
15 cm
55,5 cm
38 cm
0,8 cm
14,5 cm
4.
15 cm
55,5 cm
40,5 cm
0,9 cm
13 cm
5.
15,9 cm
56,9 cm
41 cm
1 cm
12 cm
6.
20 cm
60,9 cm
40,9 cm
0,8 cm
12,5 cm


3.      Menentukan jarak titik focus lensa gabungan (+)
No.
L (cm)
s (cm)
s1 (cm)
d (cm)
s2 (cm)
s21(cm)
t (cm)
1.
18 cm
37 cm
19 cm
40,5 cm
21,5 cm
15 cm
1,9 cm
2.
19 cm
40 cm
21 cm
45 cm
24 cm
15,5 cm
2 cm
3.
18,5 cm
43 cm
24,5 cm
52,3 cm
27,8 cm
16 cm
2,5 cm
4.
23 cm
43 cm
20 cm
49 cm
29 cm
14,5 cm
1,5 cm
5.
24 cm
47,5 cm
23,5 cm
30,5 cm
27 cm
20,5 cm
1,9 cm
6.
20,5 cm
50 cm
29,5 cm
53 cm
23,5
26,5 cm
2,5 cm
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Lensa adalah salah satu system optic berupa medium yang dibatasi oleh dua atau lebih permukaan bias yang memiliki sumbu utama bersama
Sifat dari lensa juga banyak dimanfaatkan sebagai alat optik. Ada 2 jenis alat optik, yang dipakai berhubungan langsung dengan mata atau memerlukan medium untuk dapat dilihat mata. Akan tetapi semuanya memiliki fungsi yang sama yaitu membantu manusia untuk melihat segala sesuatu lebih jelas. Untuk yang berhubungan lengsung dengan mata harus menghasilkan bayangan maya,
a.       Dapatkah jarak focus lensa ( - ) ditentukan tanpa bantuan lensa (+) Dapatkah karena untuk menentukan lensa ( - ) hanya dibutuhkan lensa ( - )
b.      Besaran yang perlu diukur teliti berdasarkan haga m pada lensa ( + ) dan lensa ( - ) begitu juga pada lensa gabungan , karena semua lensa mempunyai perbesaran
c.       Jarak titik focus dari persamaan yang berbeda ialah
F ( + ) :  F ( - ) : F ( gab ) = 17,49 : 11  =  0,265









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Koefisien Kekentalan Zat Cair

Pulau Tello