Jurnal Intensitas Medan Magnet

KATA PENGANTAR
            Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunian-Nya, sehingga penyusunan peper ini yang berjudul “INTENSITAS MEDAN MAGNET” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Paper ini dibuat untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Praktikum Fisika Dasar di Jurusan Teknik Informatika, Institut Sains dan Teknologi TD. Pardede, Medan.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Paper ini masih ada banyak kekurangan karena itu penulis mengharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan Jurnal ini.
            Akhir kata penulis mengucapkan Terima kasih, dan semoga Paper ini dapat bermanfaat bagi Pembaca.











                                                                                    Medan,     Oktober 2018



                                                          Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
DATA ASLI.............................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Listrik............................................................................................................. 4
B.     Magnet........................................................................................................... 6
C.     Pengertian Medan Magnet............................................................................. 8
D.    Sejarah Penemuan Medan Magnet................................................................ 9
E.     Jenis-Jenis Magnet......................................................................................... 10
F.      Material Magnet............................................................................................. 12
G.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemagnetan......................................... 14
H.    Teori Kemagnetan Bumi................................................................................ 15
I.       Pola Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik.................................................. 17
J.       Magnet Bumi................................................................................................. 20
K.    Cara Membuat Magnet.................................................................................. 22
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA






I.                   DATA ASLI
II.                JUDUL PERCOBAAN : INTENSITAS MEDAN MAGNET
III.             TUJUAN :
Dengan magnetometer ingin diketahui akibat yang ditimbulkan arus listrik yang melalui kawat listrik yang panjang, serta efek jarak dan besarnya arus.
IV.             ALAT-ALAT:
a.       Sumber arus
b.      Tahanan geser
c.       Ampheremeter
d.      Kawat tembaga terpasang pada balok
e.       Magnetometer
f.       Skalar pembalik
g.      Alat pengatur tinggi kawat















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Listrik sangat dibutuhkan pada zaman modern saat ini. Karena sesuai dengan perkembangan zaman, manusia ingin sesuatu yang lebih praktis dan cepat. Oleh karena itu para ilmuan berusaha menenukan alat-alat yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Alat tersebut sebahagian besar menngunakan energi listrik. Energi listrik sangat fleksibel dan dapat dirubah ke bentuk energi lainnya seperti energi mekanik, energi panas, energi bunyi, energi kimia dan energi gerak. Sulit dibayangkan bagaimana dunia ini jika hingga pada saat ini manusia tidak dapat memanfaatkan listrik.
Berabad-abad telah dijalani dalam sejarah perkembangan kelistrikan untuk mengubah pengetahuan menjadi teknologi seperti sekarang ini. Sejarah pengetahuan dan teknologi membuktikan bahwa pada dasarnya fenomena alam penting untuk dipalajari terlebih dahulu agar dapat dirubah menjadi teknologi. Apabila menyingkap fenomena alam disebut membuka sebuah misteri dan memanfaatkannya serta menguasainya disebut masteri. Oleh karena itu, mengubah hasil ilmu pengetahuan menjadi teknologi diibaratkan misteri ke masteri. Para peneliti sebagai penyingkap misteri sedangkan para perekayasa adalah prioner misteri.
Listrik sebenarnya tersedia disekeliling kita secara tidak terorganisir dan menunggu kita menyadari keberadaan listrik tersebut serta memanfaatkannya dalam kehidupan kita.  Dalam sejarah perkembangan listrik magnet, banyak ilmuan atau peneliti yang mengeluarkan pendapat mengenai asal mula adanya listrik. Para ilmuan ini, telah dianggap telah meletakkan tonggak-tonggak pondasi dalam sejarah panjang perkembangan teknologi kelistrikan.
Terpisah dari penemuan-penemuan mengenai kelistrikan, di suatu tempat ditemukan adanya sebuah logam yang dapat menarik serbuk besi. Untuk mengenang tempat ditemukannya, logam tersebut dinamakan magnet. Para ilmuan meneliti sifat yang terdapat pada logam yang dapaat menarik logam lain. Sejalan dengan perkembangan ilmu pegetahuan ditemukan bahwa listrik dan magnet memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Sehingga sekarang ini dengan menggunakan arus listrik kita dapat menimbulkan medan magnet disekitar logam.
Arus yang mengalir dalam kawat menimbulkan medan magnet dalam ruang dan sekitarnya. Medan magnet yang digunakan dalam praktek kebanyakan dihasilkan oleh arus dalam kumparan. Bila kumparan berisi udara, medan magnet yang dihasilkan terlalu lemah untuk dimanfaatkan. Agar dihasilkan medan magnet yang  cukup kuat, kumparan kita isi dengan besi atau bahan sejenis besi. Sistem ini dikatakan membentuk elektromagnet. Elektromagnet adalah sumber medan magnet yang digunakan dalam berbagai alat listrik seperti generator, motor listrik, bel listrik, relay magnetik. Elektromagnet digunakan untuk menghasilkan medan magnet yang digunakan untuk penelitian spektroskopi, guna penentuan struktur atom atau molekul dalam bahan.
Medan Magnet seringkali juga dihasilkan oleh magnet permanen, yaitu suatu bahan yang menimbulkan medan magnet, walaupun tak ada arus listrik dialirkan dari luar. Bahan semacam ini sudah dikenal orang sejak jaman yunani kuno. Beberapa abad sebelum masehi orang mendapatkan bahwa batuan tertentu menarik besi. Bahan ini banyak ditemukan di daerah yang bernama magnesia, yang sekarang ada di negara Turki.
            Anda tentu sudah mengenal magnet permanen dalam bentuk batang dan tapal kuda. Magnet permanen kini mempunyai peranan yang penting dalam alat-alat modern. Pemakaian terbesar adalah dalam pita magnetik, baik untuk audio, video, maupun untuk komputer. Magnet permanen juga digunakan dalam loud-speaker, alat ukur kumparan putar ampere meter, volt meter dan sebagainya dalam pesawat televisi, radio, komponen elektronika dalam motor listrik dan generator.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Listrik
Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar. Semua atom memiliki partikel yang disebut elektron terletak pada orbitnya mengelilingi proton. Atom yang paling sederhana adalah atom Hydrogen (Atom Air), yaitu hanya mempunyai satu elektron yang mengelilingi satu proton.
Description: C:\Users\abcd\Downloads\index.png
1.      Sejarah Penemuan Listrik dan Perkembangannya
Kira-kira 600 tahun sebelum masehi, seorang filosof yunani bernama Thalus memiliki sebuah batu ambar yang tidak mengkilap. Dalam upaya menjadikan batu tersebut mengkilap, dia menggosokkan batu ambar pada kain bajunya. Ternyata batu tersebut dapat menarik serbuk kayu yang halus.
Pada tahun 1600 setelah masehi, seorang dokter berkebangasaan Inggris bernama William Gilbert menemukan fenomena yang sama pada gelas, balerang, ebonit dan damar. Oleh Gilbert kekuatan yang ditimbulkan benda ketika digosok dinamakan kekuatan elektron sesuai dengan nama betu ambar dalam bahasa yunani. Dari kata elektron, orang Belanda mennerjemahkan electriceit, dan bahasa Indonesia menerjemahkannya menjadi listrik.
Pengertian listrik tidak berhenti sampai di situ saja,  karena pemahaman-pemahaman baru mengenai kelistrikan, terutama sebagai akibat adanya penemuan baru yang berkaitan dnegan fisika atom dan inti. Pada tahun 1897, J. J. Thompson, fisikawan inggris, dengan percobaan yang dirancangnya berhasil membuktikan adanya elektron. Kemudian muridnya yakni Ernest Rutherford mengemukakan teori mengenai struktur atom pada tahun 1911. Ternyata di dalam atom terdapat inti yang terdiri atas proton dan neutron, serta elektron yang mengelilingi inti. Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif sedangkan neutron tidak bermuatan. Kemudian para ahli fisika menyimpulkan bahwa semua muatan yang bergerak dapat menimbulkan arus listrik. Muatan yang bergerak dapt berupa elektron maupun proton.
Pada tahun 1752, Benyamin Franklin menaikkan layang-layang mendekati sebuah gumpalan awan ketika hendak turun hujan. Layang-layang tersebut dikendalikan dengan seutas benang. Pada ujung sebelah bawah benang dikaitkan sebuah anak kunci . pada saat hujan turun benang menjadi basah dan ketika dia mendekatkan telunjuknya pada anak kunci, terlihat bunga api kecil meloncat. Awan ternyata mengandung listrik yang ingin mengalir ke tanah melewati apa saja yang dapat menghantarkannya.
Kemampuan listrik untuk menggerakkan muatan dari satu tempat ke tempat lain dinamakan potensial listrik atau dinotasikan dengan huruf V. Bila hambatan dinotasikan dengan R, dan arus listrik dinotasikan dengan I, maka diperoleh hubungan antara ketiganya. Untuk menghormati para ilmuan maka I dinyatakan dengan satuan Ampere, V dengan satuan volt dan R dengan satuan Ohm.
Hukum Ohm ini sangat sederhana dan perananya sangan penting dalam kelistrikan dan elektronika, karena tingkah laku elektron dapat langsung diprediksi dengan mengunakan hukum Ohm.
Apabila dalam rangkain terdapat banyak hambatan dan rangkain sedikit lebih rumit, hukum Ohm tidak dapat digunakan lagi, melainkan menggunakan Hukum Gustav Kirchhoff. Menurut kaidah kirchhoff jumlah aljabar gaya gerak listrik dalam suatu simpul tertutup sama dengan jumlah aljabar tegangan lawannya (Johannes-1978).
B.     Magnet
Magnet adalah benda yang mampu menarik benda – benda disekitarnya. Setiap Magnet memiliki sifat kemagnetan. Kemagnetan adalah kemampuan benda tersebut untuk menarik benda-benda lain disekitarnya. Kata Magnet diambil dari nama daerah di asia yaitu Magnesia, di tempat inilah bangsa Yunani menemukan menemukan sifat magnetik dari bebatuan yang mampu menarik biji besi. Menurut perkiraan ilmuan, Cina merupakan bangsa pertama yang memanfaatkan magnet sebagai penunjuk arah atau kompas.

1.      Definisi Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi terseb            ut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/6/66/Medanmagnet1.jpg/250px-Medanmagnet1.jpg
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter persegi.

2.      Sifat-sifat Magnet
·         Magnet hanya dapat menarik benda – benda tertentu dalam jangkauannya, artinya tidak semua benda dapat ditarik
·         Gaya Magnet dapat menembus benda, semakin kuat gaya magnet maka semakin tebal pula benda yang dapat ditembus oleh gaya tersebut
·         Magnet mempunyai dua kutub, yaitu Kutub Utara dan Kutub Selatan
·         Apabila Kutub yang sejenis / senama didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tolak menolak,  namun apabila kutub yang berbeda didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling Tarik Menarik
·         Medan Magnet akan membentu Gaya Magnet. Semakin Dekat benda dengan Magnet, medan magnetnya semakin rapat, sehingga gaya magnetnya akan semakin besar. Demikian pula sebaliknya
·         Sifat Kemagnetan dapat hilang atau melemah karena bebarapa penyebab, contohnya apabila terus menerus jatuh, terbakar, dll
3.      benda berdasarkan sifat kemagnetannya
berdasarkan kemagnetannya benda dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
a.       Benda Magnetik (Feromagnetik)
Feromagnetik adalah benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnet. Benda Magnetik yang bukan magnet dapat diolah menjadi magnet, namun setiap benda memiliki tingkat kesulitan yang berbeda jika ingin diubah menjadi magnet. Contoh benda ini adalah besi, baja, nikel, dll.
b.      Benda Non – Magnetik
Benda ini terbagi lagi menjadi dua kelompok, yaitu :
-          Paramagnetik, yaitu benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet kuat, contohnya alumunium, tembaga, platina, dll.
-          Diamagnetik, yaitu benda menolak magnet, artinya benda ini tidak dapat ditarik oleh magnet, contohnya emas, seng, merkuri, dll.

C.    Pengertian Medan Magnet
Medan magnet adalah aktifitas energi yang mengakibatkan interaksi sesama benda feromagnetik. Medan  magnet erat kaitannya dengan garis flux, karena garis flux inilah yang menggambarkan intensitas medan magnet itu sendiri, satu garis flux disebut satu Maxwell, dalam Sistem Internasional (SI) satu weber terdiri dari 108 flux, sehingga 1 wb = 108 Mx. Faraday menyimpulkan bahwa ditiap kutub terdapat ribuan titik-titik kutub dimana tiap garis flux terkoneksi dari kutub utara menuju selatan dari satu titik menuju satu titik yang lain yang masing masing terhubung dengan garis-garisflux.
Banyaknya garis flux yang melintas di area tertentu dalam lingkungan medan magnet disebut flux density (B) atau dikenal dengan induksi magnetik. Satu gauss adalah satu garis flux yang melintasi sepanjang 1 cm2. Dalam Sistem Internasional (SI) 10.000 garis flux dinyatakan dalam satu tesla tiap cm2, sehingga didapatkan persamaan 1 tesla = 10.000 gauss. Gaya yang menyertai magnet sehingga menghasilkan garis-garis flux disebut dengan kuat medan magnet (magnetic field strength) dinyatakan dalam H atau disebut juga gaya magnetisasi. Satu oersted (Oe) dihasilkan ketika dua buah kutub ditempatkan dalam satu cm, menyebabkan gaya tolak sebesar 1 dyne (sentimetergram), harus diketahui bahwa induksi magnetik dan kuat medan magnet berhubungan namun tidak selaras, pada dasarnya material penyusun magnet magnet harus dipertimbangkan karena mempengaruhi kekuatan gaya magnet. Hanya di ruang bebas (tanpa penghalang) induksi magnet dan kuat medan magnet dimungkinkan selaras.


D.     Sejarah Penemuan Medan Magnet
Terpisah dari penemuan-penemuan mengenai kelistrikan, di suatu tempat ditemukan adanya sebuah logam yang dapat menarik serbuk besi. Untuk mengenang tempat ditemukannya, logam tersebut dinamakan magnet. Sebetulnya orang Cian telah menegnal benda itu jauh sebelumnya mereka menggunakannya sebagai jarum kompas bahkan dapat menyembuhkan penyakit sejak 2000 tahun sebelum masehi. Magnet diyakini dapat mengurangi pembengkakan dan melancarkan peredaran darah. Akibat aktivitas kimiawi tertentu dalam tubuh manusia maka organ tersebut menghasilkan medan magnet yangberfluktuasi, setiap sel dalam tubuh memiliki nilai magnetik tertentu. Sama halnya dengan listrik, begitu banyak ilmuan yang tertarik un tuk meneliti mengenai sifat kemagnetan suatu benda.
William Gilbert yang manamukan adanya elektron meneliti kembali mengenai magnet. Penelitiannya sangat berpengaruh hingga pada saat ini.
Listrik dan magnet selama berabad-abad dianggap sebagai dua fenomena alam yang terpisah dan seolah-olah tidak ada hubungannya. Barulah ketika Hans Christian Oersted pada tahun 1820 mendemonstrasiakn fenomena yang sangat menarik di unuversitas Kopenhagen. Ilmuan baru melihat bahwa listrik dan magnet itu seperti saudara kembar. Oersted menunjukkan adanya penyimpangan jarum kompas yang diletakkan di sekitar kawat berarus listrik. Sejak saat itu disimpulkan bahwa ada hubungan timbal balik antara listrik dan magnet.
Kemudian Oersted juga mengamati bahwa serbuk besi yang diletakkan berserak di atas karton akan mempumnyai pola teratur apabila arus listri dialirkan menembus karton tersebut. Oersted akhirnya menyimpulakn arus listrik pasti menimbulkan medan magnet. Namun Dia tidak mengetahui keterkaitan antara mereka. Penemuan Oersted ini mengilhami dua orang ahli fisika bangsa Prancis bernama Jean baptiste Biot dan Felix Savart.Hampir dalam waktu bersamaan Andre Marie Ampere menemukan adanya kekuatan saling menarik dari dua buah kawat sejajar yang dialiri arus dan berarah sama. Sebaliknya bila arah arusnya berlawanan akan tolak menolak.

E.     Jenis-Jenis Magnet
Magnet terbagi dalam beberapa jenis yaitu :
1.      Magnet tetap
Magnet tetap adalah magnet yang diperoleh dari dalam alam ( penambangan ). Jenis Magnet ini berupa jenis besi yang disebut Lodstone. Sifat atom magnet tetap tidak sama dengan sifat atom magnet tidak tetap. Pada bahan magnat, garis edar elektron pada atom yang satu dan lainnya membentuk formasi yang sejajar dan selalu tetap. Sedangkan pada bahan yang bukan magnet, arah garis edar elektron pada setiap atom tidak teratur. Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik). Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
a.       Neodymium Magnets, merupakan magnet tetap yang paling kuat.
b.      Samarium-Cobalt Magnets
c.       Ceramic Magnets
d.      Plastic Magnets
e.       Alnico Magnets
Description: C:\Users\abcd\Downloads\magnet tetap.png
2.      Magnet tidak tetap (remanen)
Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.

3.      Magnet buatan
Magnet buatan meliputi hampir seluruh magnet yang ada sekarang ini.
Bentuk magnet buatan antara lain:
Description: C:\Users\abcd\Downloads\magnet.jpg
a.       Magnet U
b.      Magnet ladam
c.       Magnet batang
d.      Magnet lingkaran
e.       Magnet jarum (kompas)


4.      Magnet Hasil Induksi
Magnet hasil induksi ini dibuat dari besi atau baja. Untuk membuatnya menjadi magnet, diperlukan pengaruh medan magnet dari luarnya.
Medan magnet akan mempengaruhi arah edar elektron menjadi teratur seragam pada satu arah saja. Hasilnya adalah besi tersebut akan menjadi magnet. Proses pembuatan magnet ini disebut induksi.  Sedangkan magnet yang dibuat disebut magnet hasil induksi.
Jenis Magnet hasil induksi bersifat sementara. Mengapa demikian?  Karena apabila medan magnet yang dibuat di sekitarnya dihilangkan, maka garis elektron akan kembali keposisi tidak teratur. Dengan kata lain kemagnetannya menjadi hilang.
            Description: Jenis-Jenis Magnet
5.      Magnet hasil perlakuan listrik
Magnet ini dibuat dari baja lunak ( baja karbon rendah ). Baja ini dipilih karena  sifat baja lunak sifat kemagnetannya relatif mudah dihilangkan. Penghilangan sifat magnet ini  memang  diperlukan untuk hampir semua peralatan magnet hasil perlakuan listrik karena seringkali kutub-kutub magnetnya harus berubah-ubah pada kecepatan tertentu.
Description: Jenis-Jenis Magnet

F.     Material Magnet
Berbagai campuran logam dan bahan lain digunakan untuk mendapatkan kualitas magnet buatan yang tinggi, diantaranya adalah :
  1. Alnico (alumunium-nikel-besi), dibuat dengan menekan bubuk logam disertai elevasi temperatur bertahap, menjadi bijih logam yang terstruktur, sehingga dihasilkan materi magnet dengan distribusi flux yang seragam, yang menjadikanya bahan magnet yang sangat bagus. Alnico digunakan pada sebagian besar industri elektronik dan mekanik.
  2. Indox adalah magnet yang terbuat dari materi kimia, dengan menggunakan campuran atom MO-FeO (M adalah barium, strontium, salah satu atau kombinasi keduanya). Indox dibentuk dengan meleburnya dan memadatkannya, menjadi bahan yang padat. Magnet indox merupakan konduktor panas dan listrik yang buruk. Guncangan, tekanan dan getaran tidak akan mengubah sifat kemagnetannya.
  3. Lodex merupakan keluarga domain tunggal (hanya disusun dari satu unsur saja, misal hanya terbuat dari unsur Fe (besi), partikel magnet yang baik dapat ditekan atau dibentuk menjadi magnet. Partikel-partikel domain tersebut dicampur dan dibentuk melalui proses pencampuran dan tekanan yang sangat kuat dan dibentuk menjadi magnet-magnet permanen.
  4. Magnet Alam dibagi menjadi dua, yang pertama adalah Batuan Magnet Alam yang terbentuk dari campuran Erbium, Gadolinium, Dysprosium, Holmium, dan Samarium yang sedikit dikombinasikan dengan Cobalt. Magnet ini terbentuk karena tekanan terhadap partikel-partikelnya dan diseragamkan melalui peleburan serta pemanasan terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan diinduksikan oleh petir. Kekuatan medan magnet dari batuan magnet alam mudah berubah karena berbagai faktor, sedangkan yang kedua adalah Magnet bumi itu sendiri. Magnet bumi bukanlah batuan magnet raksasa yang berada di tiap kutub bumi, magnet bumi sebenarnya adalah elektromagnet raksasa yang berasal dari gesekan cairan magnet bumi (lava) dengan kerak bumi, gesekan ini diakibatkan karena rotasi bumi sehingga menimbulkan pulsa-pulsa listrik dan menjadi medan magnet raksasa yang menyelimuti bumi, berfungsi untuk melindungi bumi dari imbas radiasi angin matahari (solar wind (mengandung radiasi ultraviolet yang sangat kuat, sinar kosmik yang bersifat merusak dan efek mutasi yang mematikan)) yang menyebabkan gangguan pada atmosfer dan kehidupan di bumi.



G.    Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kemagnetan
Berbagai faktor mempengaruhi magnet permanen seperti waktu, temperatur, medan eksternal, dapat mempengaruhi kekuatan magnet permanen. Faktor-faktor inilah yang mempengaruhi pemilihan bahan magnet.
1.      Waktu
Magnet permanen zaman dulu seperti magnet yang terbuat dari campuran tembaga dan besi mengalami perubahan metalurgikal seiring perubahan waktu, jika magnet termagnetisasi sebelum perubahannya stabil, maka akan terjadi perubahan flux dikarenakan ketidakstabilan medan magnetnya efek ini mengakibatkan pengurangan medan flux yang diakibatkan faktor  perubahan waktu.
2.      Temperatur
Efek temperatur digolongkan dalam 3 ketegori, antara lain : Metalurgi (kelogaman), Irreversible,dan Reversible.
a.       Perubahan metalurgi dapat diakibatkan terlalu tingginya suhu. Hal ini mengakibatkan perubahan flux yang ekstrim dan kemagnetan tidak dapat dikembalikan dengan cara re-magnetisasi. Perkiraan suhu yang dapat digunakan tanpa mengakibatkan perubahan metalurginya adalah 100 derajat Celcius untuk Lodex.
b.      Irreversible diartikan demagnetisasi parsial magnet atau kehilangan sementara kemagnetannya, diakibatkan perubahan suhu yang terlalu ekstrim (terlalu rendah atau terlalu tinggi)., dapat dikembalikan dengan re-magnetisasi. Metode ideal untuk menstabilkan magnet melawan temperatur adalah dengan meng-instal-nya dalam rangkaian magnet (medan AC) dengan pertimbangan jika suhu mengakibatkan X% flux hilang maka medan AC harus meremagnetisasi sebesar 2X% flux yang hilang, untuk mengembalikan kembali kemagnetannya.
c.       Reversible dapat diakibatkan karena perubahan suhu. Sebagai contoh jika alnico dipanaskan 1 derajat diatas ambang temperatur maka akan terjadi penyusutan 0.19% flux. Namun flux dan medan magnet akan kembali pada keadaan semua saat suhu mencapai ambang batas suhu normal bahan.
3.      Guncangan, getaran, dan getaran
Pengaruh dari guncangan, tekanan, getaran (dibawah batas wajar/tidak mengakibatkan kerusakan fisik magnet) pada sebagian besar magnet permanen kecil kemungkinannya menghilangkan sifat kemagnetan. Tiap karakter bahan magnet memiliki daya tahan berbeda-beda terhadap efek ini.
4.      Radiasi
Efek dari radiasi pada bahan magnet permanen bervariasi berdasarkan golongan bahannya. Semua jenis magnet permanen dapat menerima pancaran radiasi hingga 3 x 1017 neutron per cm2 (energi neutron lebih besar dari 0.5 EV) tanpa mengalami perubahan flux. Untuk Alnico dan lodex dapat menerima 2 x 1018 neutron per cm2, sedikit mengalami penurunan saat menerima radiasi sebesar    3 x 1017 neutron per cm2 meskipun kurang dari 10%.

H.    Teori Kemagnetan Bumi
Teori ini sangat rumit untuk dijelaskan, sebaiknya kita harus bisa membedakan dulu antara gravitasi bumi dengan magnet bumi. Kita dapat berdiri di atas muka bumi bukan karena bumi bersifat magnet, kenapa bisa begitu? karena sesuai dengan definisi magnet adalah bahan yang bisa menarik benda magnetik sedangkan kita bukanlah bahan magnetik.
Lalu apa yang membuat kita bisa berdiri diatas bumi? jawabnya karena bumi mempunyai gravitasi yaitu kekuatan untuk menarik semua benda yang ada disekitarnya tidak perduli itu benda magnetik atau bukan. Gravitasi bumi ditimbulkan karena bumi mempunyai massa, semakin besar massa maka semakin besar gravitasinya (ini semua sesuai dengan hukum Newton dan teori relativitas). Sedangkan sifat kemagnetan bumi ditimbulkan karena bumi berotasi dan berevolusi (ini pendapat saya) jadi jika bumi tidak lagi berotasi maka sifat kemagnetannya lama – lama akan hilang. Mulai dari sekarang supaya pembahasan bab kemagnetan tidak membuat bingung maka kita harus membedakan antara gravitasi, bumi dengan magnet bumi.
Kutub utara magnet bumi berada di sekitar kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet bumi berada disekitar kutub utara bumi. Antara kutub utara magnet bumi dengan kutub selatan bumi tidak berimpit, ini juga terjadi pada kutub selatan magnet bumi. Akibat hal tersebut maka bila kita melihat kompas menunjukka arah selatan ini berarti tidak menunjukkan persis arah selatan tetapi mengalami penyimpangan sedikit dari kutub selatan bumi. Penyimpangan ini membentuk sudut yang disebut dengan sudut deklinasi. Apabila kita membawa kompas dari katulistiwa menuju kutub bumi maka kompas itu akan condong ke bawah atau ke atas. Kecondongan ini karena tertatik oleh kutub magnet bumi. Sudut yang dibentuk dari kecondongan kompas terhadap arah horisontal disebut dengan sudut inklinasi.
Ternyata bumi mempunyai sifat magnet. Kutub magnet dengan kutub bumi ternyata belawanan. Kutub utara magnet merupakan kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet merupakan kutub utara bumi. Karena bentuk bumi bulat, sumbu bumi dapat kita anggap sebagai magnet batang yang besar.
Arah yang ditunjuk oleh jarum kompas tidak tepat arah utara-selatan. Akan tetapi, jarum kompas tersebut agak menyimpang dari arah utara-selatan. Sudut yang dibentuk oleh kutub utara magnet jarum kompas dengan arah utara bumi disebut deklinasi.
Description: deklinasi dan inklinasi
Selain membentuk sudut dengan arah utara-selatan bumi, jarum kompas juga membentuk sudut dengan garis horizontal. Artinya, jarum kompas tidak sejajar dengan bidang datar di bawahnya. Hal ini menunjukkan bahwa garis-garis gaya magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi. Sudut kemiringan yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap garis horizontal disebut inklinasi. Besar inklinasi di setiap tempat tidak sama.
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpangberlawanan dengan arah putaran jarum jam. Jika arah arus listrik mengalirsejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.

I.       Pola Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik 
Gejala penyimpangan magnet jarum di sekitar arus listrikmembuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Arahmedan magnet yang ditimbulkan arus listrik dapat diterangkan melaluiaturan atau kaidah berikut. Anggaplah suatu penghantar berarus listrikdigenggam tangan kanan. Perhatikan Gambar 11.18. Jika arus listrik searah ibu jari, arah medan magnet yang timbul searah keempat jari yang menggenggam. Kaidah yang demikian disebut kaidah tangan kanan menggenggam.
Description: http://htmlimg2.scribdassets.com/63m2pdcx8gojww0/images/4-6c900f8e76.jpg
Sebuah penghantar melingkar jika dialiri aruslistrik akan menghasilkan medan listrik seperti Gambar11.19. Penghantar melingkar yang berbentukkumparan panjang disebut solenoida. Medan magnetyang ditimbulkan oleh solenoida akan lebih besardaripada yang ditimbulkan oleh sebuah penghantarmelingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Jika solenoida dialiri arus listrik maka akanmenghasilkan medan magnet.
Medan magnet yangdihasilkan solenoida berarus listrik bergantung padakuat arus listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garisgaya magnet pada solenoida merupakan gabungandari garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar.Gabungan itu akan menghasilkan medan magnetyang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yangpanjang. Kumparan seolah-olah mempunyai dua kutub, yaitu ujungyang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lainmerupakan kutub selatan.


Gaya Lorentz
Interaksi medan magnet dari kawat berarus dengan medan magnet tetap akan menghasilkan gaya magnet. Pada peristiwa ini terdapathubungan antara arus listrik, medan magnet tetap, dan gaya magnet. Hubungan besaran-besaran itu ditemukan oleh fisikawan Belanda,Hendrik Anton Lorentz (1853-1928). Dalam penyelidikannya Lorentzmenyimpulkan bahwa besar gaya yang ditimbulkan berbanding lurusdengan kuat arus, kuat medan magnet, panjang kawat dan sudut yang
                                  Description: http://htmlimg1.scribdassets.com/63m2pdcx8gojww0/images/5-bf80a8b1f2.jpg
Dibentuk arah arus listrik dengan arah medan magnet. Untuk menghargai jasa penemuan H.A. Lorentz, gaya tersebut disebut gaya Lorentz. Apa bila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz dirumuskan dengan:
F = gaya Lorentz satuan newton (N)
B = kuat medan magnet satuan tesla (T).
L = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
Berdasarkan rumus di atas tampak bahwa apabila arah arus listri tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz bergantung pada panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet.
Gaya Lorentzyang ditimbulkan makin besar, jika panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuatmedan magnet makin besar.Arah gaya Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan arah medanmagnet. Untuk menentukan arah gaya Lorentz digunakan kaidah atauaturan tangan kanan.
Caranya rentangkan ketiga jari yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah sedemikian hingga membentuk sudut90 derajat (saling tegak lurus). Jika ibu jari menunjukan arah aruslistrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B) maka arah gaya Lorentz searah jari tengah (F).
Dalam Bentuk tiga dimensi, arah yang tegak lurus.
Description: http://htmlimg3.scribdassets.com/63m2pdcx8gojww0/images/6-a53d9c9421.jpg
Adapun arah yang tegak lurus menjauhi pembaca diberi simbol.Gaya Lorentz yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
Alat yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan alat-alat ukur listrik. Motor listrik banyak dijumpai pada tape recorder, pompa air listrik, dan komputer. Adapun, contoh alat ukur listrik yaitu amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.

J.      Magnet Bumi
Belum lama berselang, ilmuwan dari Geograph cal Society of  Hullot melalui pengamatannya menemukan bahwa pada tempat-tempat yang dekat dengan kedua kutub bumi, hampir semua medan magnet di sekitarnya telah hilang sama sekali. Inilah tanda-tanda nyata akan terbaliknya kedua kutub bumi tidak lama lagi.
Medan magnet bumi bersifat dua kutub, ibarat meletakkan sebuah tongkat magnet di pusat bumi, sehingga terbentuk medan magnet kutub utara berseberangan dengan kutub selatan, namun kedua kutub magnet ini tidak menyatu dengan kutub utara dan selatan bumi, melainkan agak menyimpang membentuk sudut dengan kutub bumi. Riset ilmiah terbaru mendapati bahwa inti bumi sedang mengubah medan magnet yang memberikan perlindungan bagi bumi.
Description: Medan magnet Bumi.  (PETER REID)
Sumber medan magnet bumi ini terdiri dari tida macam unsur medan magnet yang ada di bumi, yaitu :
1.      Medan Magnet Utama : Medan magnet utama bersumber dari dalam bumi dan medan magnet ini berubah terhadap waktu. Dalam teori magnetohidrodinamik yang dikemukakan oleh W.M. Elasasser dan E.C. Bullard, dinyatakan bahwa di dalam inti bumi terdapat aliran fluida yang terionisasi sehingga menimbulkan aksi dinamo oleh dirinya sendiri (Self-exiting dynamo action) yang dapat menimbulkan medan magnet utama bumi (Untung, 2001).
2.      Medan Luar : Medan luar bersumber dari luar bumi dan merupakan hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari. Sumbangan medan luar ini terhadap medan magnet bumi hanya sebesar kira kira 1% dari medan total. Matahari memancarkan arus tetap yang terdiri dari atom hydrogen terionisasi (proton) dan elektron yang menjalar melalui tata surya dengan kecepatan supersonik. Angin matahari yang muncul seperti ini berinteraksi secara kuat dengan medan magnet bumi yang menyebabkan terjadinya badai magnetik sehingga nilai medan magnet bumi mengalam perubahan.
3.      Medan Listrik
Gaya elektro magnetik terdiri dari gaya listrik Fe dan gaya magnetik Fm. Gaya listrik ini sama dengan pendekatan yang berbeda. Sumber dari gaya gravitasi adalah massa, dan sumber dari medan listrik adalah muatan listrik. Dimana harga gaya yang bekerja tersebut bervariasi sebagai fungsi kuadrat kebalikan jarak dari kedua sumbernya dan berbading lurus dengan perkalian kedua muatan. Perbedaannya adalah listrik memiliki polaritas positif dan negatif sedangkan massa tidak.
Berdasarkan eksperimen coulomb dikatakan bahwa :
a.       Muatan yang sama akan tolak menolak, sedangkan dua muatan yang berlaianan akan tarik menarik.
b.      akan timbul gaya yang bekerja sepanjang garis pada muatan tersebut.
c.       dimana besarnya ditentukan oleh perkalian kedua muatan tersebut dan dibandingkan terbalik dengan kuadrat jarak antarnya.
Pernyataan diatas disebut hukum coulomb diungkapkan melalui persamaan dibawah ini :
Fe = (N)
Dimana Fe21 adalah gaya listrik yang bekerja pada muatan q2 terhadap muatan q1, R12 jarak antara kedua muatan.  Adalah vektor unit dari muatan q1 ke q2 dan  adalah konstanta umum yang biasa disebut permeabilitas ruang hampa  = 8,85 10-12 . gaya Fe12 bekerja pada muatan q1 terhadap q2 sama besarnya dengan gaya Fe21, tetapi berbeda arahnya ; Fe12 = -Fe21
Dari persamaan :
F= qE
Maka dapat ditentukan intensitas/kuat medan listrik pada sembarang titik akibat muatan q dengan persamaan :
E = R
Dimana R adalah jarak atitik muatan denagan pengamatan dan E adalah jarak vektor unit radial dari muatan. Sebagai tambahan terhadap intensitas medan listrik

K.    Cara Membuat Magnet
Untuk membuat magnet dapat dilakukan dengan menggunakan 3 cara yaitu penggosokan, mengaliri dengan arus, dan cara induksi. Saat membuat magnet dengan cara menggosok maka hal yang perlu diperhatikan adalah penggosokan harus searah (teratur) tidak boleh bolak-balik.
Magnet dapat menarik benda logam tertentu karena susunan magnet elementer didalam magnet itu tersusun teratur. Bila kita bisa membuat susunan magnet elementer teratur maka kita bias membuat  magnet. Hal penting yang  harus kita bahami adalah sebagian besar orang berfikir bahwa cara membuat magnet ini menentukan sifat kemagnetan suatu benda.
          Orang selalu berfikir bahwa jika magnet dibuat dengan cara menggosok maka akan diperoleh magnet permanen dan jika diperoleh dengan cara elektromagnetik maka akan diperoleh magnet sementara. Anggapan ini adalah keliru bukan salah, kenapa bisa seperti itu? karena orang tidak melihat bahan apa yang digunakan. Jika baja dibuat magnet dengan caradigosok akan diperoleh magnet permanen tetapi jika besi yang digosok maka akan diperoleh magnet sementara. Kebanyakan ketika orang membuat magnet dengan cara menggosok selalu menggunakan baja, inilah mengapa muncul anggapan bahwa menggosok dapat membuat magnet bersifat permanen. Kasus yang lain adalah elektromagnetik, jika kita amati elektromagnetik manapun akan menggunakan inti besi lunak (besi) bukan baja, karena inti besi yang digunakan maka elektromagnetik menghasilkan magnet sementara.
Tetapi coba anda pikir apabila intinya diganti dengan baja, apa yang akan terjadi? yang pasti baja akan menjadi magnet permanen sehingga elektromagnetik tidak dapat dimanfaatkan.
Berdasarkan sifat magnetnya benda dibagi menjadi 2 macam yaitu ferromagnetik (benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet), parramagnetik (benda yang dapat ditarik magnet dengan lemah) dan diamagnetic (benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet).













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa magnet bukanlah sekedar batu alam yang memiliki medan magnet. Namun, dibalik cirinya yang khas, magnet juga memiliki sisi lain yang tidak lepas dari ciri khasnya tersebut. Antara lain :
1.      Magnet adalah suatu materi yang mempunyai medan magnet.
2.      Magnet bisa menarik bahan ferromagnetic dengan medan magnetnya.
3.      Jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang berbeda akan saling tarik menarik, sedangkan jika magnet bertemu dengan kutub magnet yang sama akan saling tolak menolak.
4.      Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan
5.      Magnet dapat dibuat dengan bahan bahan dan cara yang sederhana
6.      Magnet sangat bermanfat dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang iptek, seni dan kesehatan.










Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal Koefisien Kekentalan Zat Cair

Jurnal Lensa

Pulau Tello